Jakarta - Putusan yang dijatuhkan oleh majelis hakim kepada terdakwa perkara korupsi lambat laun kian menjauh dari pemberian efek jera. Sepertinya korupsi merajarela di Ibu Pertiwi dan menjadi hal yang biasa. Walau sederet aturan penegakan hukum hingga kampanye anti korupsi sudah dijalankan.
Korupsi ini adalah kejahatan besar dan serius, terutama dampak yang dirasakan oleh masyarakat. Kenapa masih sering terjadi? Apa ini namanya kebiasaan yang telah menjadi budaya.
Tahu nggak, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Firli Bahuri mengungkapkan alasan banyak orang Indonesia masih melakukan korupsi. Tak lain karena keserahkahan hingga adanya kekuasaan.
"Saya ambil contoh orang melakukan korupsi karena keserakahan, orang melakukan korupsi karena kebutuhan, orang melakukan korupsi karena adanya kesempatan. Kesempatan dapat karena adanya kekuasaan. Tidak pernah ada korupsi terjadi tanpa ada kekuasaan", ujar Filri.
Tren vonis ringan kasus korupsi dan obral remisi dinilai semakin membuat pemberantasan korupsi di Indonesia suram.Nah, ICW sebagai lembaga swadaya masyarakat menilai aspek penegakan hukum kinerja tidak kunjung membaik.112:26